Skip to content

Perjalanan Keliling Aceh Cuma Rp 662.500 (bagian 2)

Buat yang belum baca episode sebelumnya, bisa baca di link ini 

Banyak yang bertanya saat  saya tulis status di facebook bahwa untuk keliling Aceh cuma butuh 662.500 rupiah. Itu sudah semua baik akomodasi, makan dan lain – lain. Murah sekali? jelas karena kami ber empat jadi sebenarnya kami menghabiskan Rp. 2.650.000 hehe.

Namun, angka 2,65 juta ini juga sudah tergolong sangat murah. Apalagi untuk daerah Aceh yang terkenal memang makanannya mahal – mahal.

Baiklah di lanjut ya.

keliling aceh : pantai barat sumatera

Meulaboh – Tapak Tuan

Perjalanan keliling aceh selanjutnya adalah menuju kota Tapak Tuan yang merupakan ibukota dari kabupaten Aceh Selatan. Sebelum sampai di Tapak Tuan, kami melalui ibukota Aceh Barat Daya yaitu Blang Pidie. Pernah sekali saya menginap di kota Blang Pidie.

Sama dengan Kota – Kota di pesisir barat aceh, umumnya masyarakat di sini telah bercampur, bahkan orang aceh asli jumlahnya tidak dominan. Bahasa sehari – hari di daerah pesisir ini mirip – mirip bahasa orang minang. Menurut sejarahnya, dahulu banyak pendatang dari Sumatera Barat yang datang ke pesisir aceh. Suku pendatang ini sering disebut sebagai aneuk jamee atau suku jamee.

Dahulu memang para saudagar minang banyak yang datang ke pesisir Aceh untuk berdagang, selain itu mereka juga memperdalam ajaran agam islam di Aceh. Saat perang melawan Belanda (perang paderi) gelombang kepindahan masyarakat sumatera barat ke Pesisir Aceh berlangsung lagi.

bendungan kuta tinggi

Satu hal yang menarik saat di Blang Pidie adalah saat mengunjungi bendungan kuta tinggi. Sungai yang bersih, dibendung untuk kepentingan irigasi sawah. Memang jika kita melalui kota Blang Pidie, maka satu suguhan yang akan kita temui adalah hamparan sawah yang menghijau. Tapi, memang lokasi bendungan ini tidak berada di tepi jalan lintas sumatera yang kami lalui.

Dari Blangpidie menuju Tapak Tuan, perjalanan relatif sangat lancar, terlihat memang jalur lintas barat aceh ini tidak terlalu sering dilalui orang. Ini terlihat dari banyaknya warga yang menjemur hasil ladang mereka di jalan raya.

Tapak Tuan mungkin kota terbesar kedua setelah Meulaboh untuk daerah pesisir ini. Selain melayani warga aceh selatan, kota tapak tuan juga menjadi “hub” bagi masyarakat kabupaten simelue di pulau simelue.

blangpidie

Tapak Tuan

Kenapa namanya Tapak Tuan? Awalnya saya gak terlalu peduli dengan nama dari kota ini. Belakangan karena ada kawan yang komentar soal nama Tapak Tuan ini, saya jadi pengen tau juga.

Detail tentang Kota Tapak Tuan, Aceh Selatan

Menurut cerita turun temurun, nama Tapak Tuan tidak lepas dari legenda Tuan Tapa dan Putri Naga.

Alkisah, dizaman dahulu kala, di Aceh Selatan hidup sepasang naga . Sepasang naga ini, memiliki anak perempuan yang disebut Putri Naga atau Putri Bungsu. Putri ini cantik jelita.  Putri nan rupawan ini, menurut cerita didapat dari laut kepas disaat selesai badai dahsyat yang menenggelamkan sebuah kapal dari daratan cina.

Konon, pada saat itu, sepasang naga tersebut sedang menyusuri lautan yang bergelombang. Si Naga jantan tiba-tiba berhenti, tertegun memperhatikan sebuah titik hitam di tengah laut. Titik hitam itu menarik perhatiannya. Lamat-lamat titik hitam itu kian mendekat ke arah sang naga disebabkan oleh arus gelombang laut. Si Naga Jantan dan Betina terus memperhatikan titik hitam itu. Ketika titik hitam itu semakin mendekat, Sang Naga melihat adanya kayu pecahan dari sebuah kapal dan diantara kayu-kayu tersebut terdapat seorang bayi mungil tersangkut diatas kayu yang mengapung.

Bayi mungil ini terapung-apung dipermainkan ombak hingga akhirnya sepasang naga itu menolong dan mengasuhnya disarang mereka. Karena sepasang naga tersebut tidak mempunyai keturunan lalu bayi mungil itu mereka jadikan sebagai anak pungut dan diberi nama dengan Putri Bungsu atau lebih dikenal dengan nama Putri Naga. Syahdan, sepasang naga dan si putri bungsu mendiami sebuah daratan disekitar Desa Batu Itam (nama sekarang-red) Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan.

cerita lengkapnya dapat kawan kawan baca di link ini

Dan sekarang ada peninggalan yang dapat kita lihat, berupa tapak kaki raksasa di sebuah batu karang yang menghadap ke laut lepas. Untuk mencapai tapak ini tidak sulit, bisa kita manfaatkan GPS (Gunakan Penduduk Setempat).

Karena letaknya yang berada di tepi laut, makanan yang khas di sini adalah hasil laut. Namun sayangnya karena kami tidak memiliki banyak waktu di sana, kami tidak menemukan rumah makan seafood yang pas.

Satu lagi yang unik dari Tapak Tuan adalah kegiatan pelepasan anak penyu langka. Lokasi pelepasannya di daerah Kluet Utara, Tapak Tuan. Detailnya googling aja ya…

Soal pantainya, Tapak Tuan juga menyuguhkan keindahan yang luarbiasa, sama dengan daerah pesisir barat sumatera yang memang terkenal dengan keindahan pantai. Laut biru dan ombak yang berkejaran membuat siapapun yang memandang tak pernah bosan…

melepas penyu langka

Sementara ini dulu ya…Selanjutnya saya akan ceritakan perjalanan kami di daerah Kota Subulussalam dan Aceh Singkil yang menyimpan banyak cerita juga. Kedua daerah ini adalah daerah paling selatan dari Provinsi Aceh dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Ada beberapa hal yang dapat kita nikmati di dua daerah ini, salah satunya menikmati kuliner sate rusa, ups.

 

Bersambung…

Published inTravelling

2 Comments

  1. Eh tak kirain murah beneran, ternyata itu berempat ??
    Tapi terbayar kaan..

    • bagkinantan bagkinantan

      kan memang bener per orang 6ratus ribuan…hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *