Skip to content

Keliling Sumatera Bareng Keluarga, Ini Persiapan Kami

Lebaran kali ini, di tahun 1439 H, saya dan keluarga kecil saya memutuskan untuk mudik ke Lampung dengan menggunakan mobil. Awalnya cuma merencanakan mudik biasa, setelah mendekati hari H, kami putuskan untuk keliling Sumatera. Abang ipar saya tanya, kenapa gak naik pesawat? Pengen aja rasakan sensasi Keliling Sumatera aja.

Alasan lain sebenarnya saya dan istri ingin mengenalkan negeri indah ini ke anak anak. Kebetulan saya dan istri suka jalan – jalan, kenapa gak kami manfaatkan kendaraan yang kebetulan sedang dititipkan Allah untuk lebih mengenal ayat-ayatnya yang terbentang dari Aceh hingga Lampung.

Beruntung sekali saya saat ini tinggal di Kota Medan dan orang tua tinggal di Lampung. Jadi pas banget kalau mau sekalian keliling sumatera, berangkat lintas tengah, pulang lintas barat atau berangkat lintas timur pulang lintas barat.

di gambar di atas kelihatan total 1733 km yang jika ditempuh non stop sampai dalam waktu 38 jam. Hehe, sayangnya perjalanan kami banyak istirahatnya, jadi waktunya pas 48 jam.

Apa saja persiapan Keliling Sumatera Kali Ini?

Hal pertama yang saya lakukan adalah Service Lengkap Mobil. Ban dan rem adalah dua poin yang selalu saya periksa jika ingin berpergian jauh dengan mobil. Sudah pernah dibuat repot karena ban yang bermasalah di jalan dan untuk masalah rem, udah banyak korban rem blong. Walau pada akhir perjalanan kami menemukan masalah pada sistem pengereman mobil kami, huft.

Kedua, Cek kondisi jalan, saya mulai dengan buka aplikasi google maps, untuk ketahui jarak tempuh dari beberapa pilihan jalur. Kemudian saya validasi dengan menghubungi paman saya yang kebetulan supir bus lintas sumatera – jawa. Dari informasi aplikasi dan validasi ini saya putuskan untuk memilih jalur lintas timur hingga pekanbaru lalu masuk ke tengah via taluk kuantan (riau) – kiliran jao (sumbar). Lalu dilanjut hingga ke Kotabumi Lampung melalui jalur lintas tengah sumatera.

Mengapa memilih rute di atas? pertama karena menurut google maps jalur paling cepat sampai di kotabumi lampung utara. kedua, kalau lewat lintas timur, nyaris gak ada yang bisa dinikmati pemandangannya. kalau gak kota/ perkampungan, kita akan ketemu dengan perkebunan sawit dan karet. Sedangkan lintas barat kami rencanakan untuk dilalui saat kembali ke Medan, walau gak 100%.

Selain itu, lintas timur itu seninya kurang hehe, jalannya relatif lurus-lurus aja. Sementara lintas tengah dan barat banyak bagian yang berkelok – kelok, jadi lebih menantang. Tapi memang kelemahannya ban kita akan lebih cepat gundul, terutama ban depan, karena beban jadi tertumpu ke sana. Waktu kami istirahat di Lahat Sumatera Selatan, gejala ban menipis itu sudah mulai terlihat, hehe.

Ketiga, karena membawa anak berusia 5 dan 2 tahun, kenyamanan saat perjalanan penting dipersiapkan. Saya dan istri siapkan beberapa lembar bantal busa yang kami susun di kursi baris belakang menjadi tempat tidur. Alhmdulillah si abang, nyaman “golek-golek” di belakang sepanjang perjalanan. Ohya jangan lupa bawa mainan kesayangan anak agar mereka tidak bosan. Kebetulan anak-anak saya suka bongkar pasang, kami bawa lego dan beberapa mainan ‘tobot’.

Keempat, jangan lupa susu anak dan beberapa lembar pampers (kalau anaknya belum bisa mengendalikan ‘pipis’nya). Termasuk cemilan ya, jangan lupa.

Kelima, air minum gak apa apa disediakan lebih. selain buat minum, buat susu, cuci tangan, hingga buat cebok anak yang tiba-tiba bilang, “mau pipis” dan kita sedang tidak berada di lokasi yang cukup memadai untuk menyelesaikan hajatnya.

Teman perjalanan keliling sumatera - Veloz 1500 cc

Ohya, dalam touring kali ini kami mengendarai Avanza Veloz 1500 cc 2016. Lumayan bertenaga jadi untuk salip menyalip cukup percaya diri. Idealnya memang menggunakan yang lebih besar baik bodi maupun mesinnya. Tapi, ini yang ada saat ini dimaksimalkan aja.

Persiapan lain mungkin … uang cash kali ya…hehe, karena yang kami lalui kebanyakan hutan baik hutan perkebunan atau hutan lindung (taman nasional), jangankan ATM, sinyal aja lumayan sulit. Padahal saya sudah pakai kartu khusus yang katanya jadi prioritas.

Penutup Bagian Awal

Itu dulu persiapan touring keliling sumatera kami, persiapan yang berbeda saat saya melakukan perjalanan keliling aceh, gak terlalu ribet, karena pesertanya cuma bapak bapak. Praktis aja, butuh tinggal beli. Ditambah jalan lintas timur aceh yang menghubungkan Medan – Banda Aceh sudah tergolong ramai, jadi gak perlu khawatir. Sedangkan di lintas baratnya masih agak sepi, tapi juga gak terlalu sepi, aman lah.

Di touring bareng keluarga jelas beda persiapannya, apalagi ibu mertua saya ikut. hehe, taulah kalau nenek nenek jalan jauh, banyak persiapannya terutama air minum sampai beberapa botol kami bawa, belum lagi makanan. Menurut mereka lebih baik disediakan daripada susah dapatnya di jalan nanti. Benar juga dan kita penuhi aja, karena juga menyulitkan kok.

Pada tulisan selanjutnya saya akan mulai masuk ke perjalanan babak pertama. Medan – Pekabaru – Lubuk Linggau – Kotabumi Lampung.

See You.

 

BK

 

 

Published inBloggingTravelling

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *