Skip to content

Meningkatkan Konversi Penjualan Dengan Covert Selling

[icegram campaigns=”71″]

Tema penjualan memang tidak ada habisnya, selalu ada metode baru untuk meningkatkan konversi, salah satunya dengan covert selling.

Kawan – kawan pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah covert selling ini kan? Sebuah metode penyusunan/ pembuatan iklan yang dalam 2 tahun belakangan ini banyak digunakan dan memang telah banyak membantu penjual online dalam meningkatkan konversi penjualan mereka.

Timeline facebook saya sekarang banyak berkeliaran iklan – iklan yang menerapkan covert selling. walaupun banyak yang menggunakannya tapi ternyata banyak juga “target pasar” yang terjaring.

Covert selling sendiri pertama sekali dikenalkan ke publik indonesia (kalau di luar negeri sana saya gak tau) oleh sebuah akun FB : Jendral Nasution. Akun ini dibanned om mark (FB) berubah menjadi Ki Jendral Nasution dibanned lagi dan kemudian menjadi Syamsuryadi Rasyad. Lagi – lagi bukan nama aslinya.

Sebagai informasi, kawan kawan dapat menemukan nama asli ki jendral ini di bagian belakang buku yang beliau tulis yaitu Mantra Covert Selling.

Istilah covert sendiri saya temukan saat membaca beberapa modul tentang hypnosis, yaitu bahasan covert hypnosis. Mungkin modul ini yan menginspirasi Bang Jendral untuk menamakan metode yang dikembangkannya ini menjadi covert selling.

Apa itu Covert Selling?

Jika merujuk pada definsi yang diberikan penulisnya (ki jendral nasution), Covert selling adalah sebuah seni beriklan dengan ghaib. Kenapa disebut ghaib? apakah ini berhubungan dengan mistik, klenik, makhluk halus dan sejenisnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “ghaib” bisa diartikan tersembunyi, atau tidak kelihatan. Kalau bisa ditambahkan, ghaib itu sesuatu yang ADA, tapi TAK TERLIHAT bentuknya. Persis seperti angin yang ada di sekitar kita. Kita bisa merasakannya, tapi tak bisa melihat seperti apa bentuknya.

Dan saya pahami covert selling adalah seni menulis iklan yang tidak terlihat sedang beriklan. Pesan ‘sponsornya’ tidak secara vulgar dilihatkan dan ajakan untuk membeli tidak ada sama sekali. Dan ini yang menjadi ciri pembeda utama covert selling dibandingkan dengan metode beriklan lainnya.

Tujuan utama kita menggunakan metode ini adalah membangun interaksi dengan target pasar. Karena urusan konversi memang urusan Yang Maha Kuasa. Tugas kita hanya memperbesar peluang terjadinya konversi, itu saja.

Terkait tulisan saya sebelumnya tentang kekuatan iklan dengan cerita, covert selling juga menekankan pada proses menembus critical area target pasar. Karena critical area ini galak dan terlalu banyak proses penyaringan, banyak bahasa – bahasa ajakan untuk membeli (penawaran) yang tidak lulus sensor.

Dan kabar baiknya, critical area kadang gak bisa mendeteksi iklan covert, ia menganggap bahwa iklan dengan metode covert selling bukan termasuk iklan.

Efektifkah Covert Selling?

Pertanyaan yang umumnya muncul saat ada sebuah metode baru. Efektifkah?

Efektif atau tidak memang itu tergantung garis tangan masing – masing, #eh. hehe. Tetapi memang harus di coba, kalau saya melihat ini semua tergantung target pasar kita sendiri. Di dalam buku mantra covert selling sendiri ada pembahasan tentang 6 langkah penjualan. Bahwa setiap orang yang datang ke bisnis kita itu terbagi menjadi 3 golongan besar.

Golongan pertama disebut sebagai pasar yang cold, dingin, belum tau apa – apa tentang bisnis kita. Mereka cenderung pasif dengan penawaran – penawaran. Bagi mereka penawaran adalah sesuatu yang mengganggu. Saat ini, critical area di kepalanya bekerja sangat agresif. Semua info yang ada bau bau penawaran langsung di tendang.

Tugas pertama kita di sini bukan mencapai konversi.

Tugas kita hanya membuat mereka sadar bahwa kita ada. Untuk itu, kalimat – kalimat iklan yang kita buat  sebisa mungkin sangat ringan dan hanya memberi kesan bahwa kita ada. itu saja.

Contohnya pernah saya buat dalam salah satu status di Fb saya :

 

Dulu pernah order madu hitam pahit sampe berjerigen. Memang madu hitam pahitnya di dapat dari madu murni ditambahkan herbal pahit seperti brotowali dan sambiloto.

Kemarin secara tidak sengaja, ada yang tawarkan madu hutan pahit. memang sih harganya hampir 2 kali lipat madu hutan biasa, hitung2 coba coba…eh ada yang order.

Coba ngobrol ke suplier biasa, dapat kabar menggembirakan lagi.

Madu Hutan pahit ada, tapi masih dilokasi, jadwal panen terdekat 10 hari lagi…

alhamdulillah…

kayaknya bisa kita jual lagi madu pahitnya nih…bukan campuran tapi MURNI

 

Itu salah satu contoh, membangun kesadaran bahwa ternyata saya menjual madu hutan, tidak hanya yang manis tapi juga yang pahit. Dan istimewanya, madunya murni tanpa campuran. Ini status iklan tingkatan pertama, tidak ada ajakan membeli.

Golongan kedua adalah mereka yang sudah sedikit tahu dengan apa yang kita jual. Mereka sudah sadar bahwa kita menjual barang x misalnya. Dan enaknya lagi sebagian dari mereka ternyata sudah mengenal dan suka dengan kita (suka dengan produknya maksudnya).

Untuk golongan ini pendekatan yang digunakan juga sudah berbeda, kalimat iklan yang kita gunakan lebih banyak berisi soal “manfaat/ benefit” yang akan mereka dapatkan ketika mengonsumsi produk yang kita jual.

Contoh yang pernah saya buat di fb seperti ini kurang lebih :

 

Bek, kamu dah konsumsikan minyak zaitunnya? Rutin tiap hari? Gmana BAB-nya, lancar? Aq mau konsumsi zaitun biar bisa bab tiap hari…

 

Wah di berondong pertanyaan kawan lama

Dan kawan kawan saya yakin pasti dah tau jawabannya…hehe

====

 

Seperti pernah saya ceritakan d masa yang lalu, bahwa minum zaitun dalam rangka colon cleaning program, program bersihin usus besar.

Karena katanya, kesehatan kita itu tergantung usus kita atau pencernaan kita.

Apakah minum zaitun jadi lancar BAB?

Kalo pengalaman saya sih, saya biasa bab 2 kali sehari. Apakah itu tergolong lancar? Belum tanya ke dokter, tapi kayaknya lancar tuh.

Ya, zaitun mirip madu. Dia bekerja mendetox tubuh, membuang racun baik via keringat, feses atau kencing.

Cuma ya, JANGAN MUDAH PERCAYA sebelum ente coba sendiri.

DULU saya juga gak begitu percaya, tapi SETELAH memcoba sendiri, SEKARANG saya percaya bahwa madu dan zaitu benar benar membuat tubuh lebih fit dari biasanya.

 

Sudah mulai menjurus, tapi tetap tidak ada ajakan membeli. Tujuan dari status/ iklan pada golongan kedua ini adalah mengubah target pasar yang masih hangat – hangat menjadi hot. Karena yang kita butuhkan adalah target pasar yang hot, di kasih penawaran atau tidak mereka akan dengan sukarela membeli produk kita.

Lalu Setelah kita keluarkan jurus ke dua, kita akan melihat seberapa panas target pasar melihat iklan – iklan kita sebelumnya. Untuk mengujinya, coba saja masukkan iklan berikutnya yang lebih hot. seperti yang berikut ini.

 

Semua bermula dari “perut”

 

Kunci sehat itu di pencernaan, saat pencernaan baik, insyaallah tubuh akan lebih sehat dibanding mereka dengan pencernaan tidak sehat.

Untuk mendapatkan pecernaan yang lebih sehat, ada tugas yang perlu kita jalani bersama, yaitu program pembersihan usus besar atau kerennya colon cleanser program.

Program ini dapat dilakukan dengan menggunakan 2 katalis, pertama minyak zaitun dan kedua madu.

 

Caranya bagaimana?

 

Untuk penggunaan minyak zaitun, pilih minyak zaitun extra virgin. Minum dipagi hari sebelum makan dan gosok gigi. Ambil 2 sendok minya zaitun, minum lalu dorong dengan air hangat. Kalau mau sarapan beri jarak 1 – 2 jam

 

Menggunakan MADU

 

Dengan menggunakan madu, kita perlu mempersiapkan pisang ambon terlebih dahulu.

Potong potong pisang,siram dengan madu lalu diamkan satu malam, lalu esok paginya di makan.

Pisang ternyata probiotik alami di tambah madu juga sebagai probiotik.

Kedua metode ini sudah saya pakai, dan alhmdulillah buang air besar jadi lancar. Di awal awal memang agak aneh rasa perut, terus konsumsi agar kotoran d dinding usus larut dan keluar.

Kedua produk ini, minyak zaitun dan madu, ada di refillmadu.com/shop

 

Tapi, Sepanjang akhir Januari ini, tersedia DISKON 30% untuk pembelian 1 paket program pembersihan usus besar (1 botol minyak zaitun dan 1 botol madu pure natural honey, total berat 1 kg)

 

Saat status ini saya publish, dalam 1 hari terjadi closing yang lumayan lah untuk ukuran pemula seperti saya.

Jadi memang, ketika ada pertanyaan efektifkah covert selling? Maka jawabannya sederhana, seberapa kreatif kita dalam mengolah emosi target pasar kita. Seberapa kreatif kita menggali kebutuhan dan masalah dari target pasar, sehingga kalimat iklan yang kita buat membuat mereka berkata dalam hati “gue banget nih…gue bener – bener butuh produk ini…”

Ketika itu sudah terjadi, maka Allah tinggal menggiring mereka menuju penjual yang paling siap menerima rezekiNya.

Lalu, Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Ketika Menulis Iklan Beraliran Covert Selling?

Pertama, Kenali dulu siapa target pasar kita yang terbesar. lalu menulislah dengan bahasa mereka. Keseringan kita memang suka “asyik sendiri” keenakan menulis tanpa memperhatikan siapa audience kita. Kalau dalam bahasa Pak Bi (pakar branding Indonesia) saat ini eranya audience marketing.

Konten yang kita hasilkan harusnya benar benar memperhatikan siapa audience kita sehingga mereka “nyaman” dengan apa yang kita sampaikan, lalu mereka nyaman berinteraksi dengan kita, selanjutnya jika memang ada penawaran, saya yakin merekapun tidak akan keberatan.

Kalaupun saat itu mereka tidak butuh, penawaran yang kita buat tidak serta merta “mengganggu” mereka.

Kedua, Hindari kalimat – kalimat mengajak/ menawarkan atau dalam bahasa kerenannya hindari penggunaan call to action (CTA) dalam setiap kalimat iklan yang kita buat. Kita tidak perlu “memaksa” calon pembeli untuk membeli. biarkan mereka memutuskan sendiri, kepada siapa ia akan membeli. Tugas kita hanya menyampaikan lalu melupakan., set and forget. Biarkan Tuhan yang menggiringnya ke kita.

Ketiga, Hadirkan kalimat kalimat yang membangkitkan rasa penasaran. penasaran = pemasaran. Buat setiap kalimat kita mengandung umpan – umpan yang secara tidak sadar memaksa target pasar untuk berusaha mencari tau, bertanya, komen dan sebagainya. Salah satu prinsip dalam covert selling adalah coriousity is King.

Keempat, Memanusiakan manusia. Kita harus ingat bahwa, kita berhubungan dengan manusia, kita menjual kepada manusia, bukan robot. Untuk itu, kita perlu memperhatikan strategi yang kita buat. Strategi kita akan efektif jika kita berhasil menyentuh pe-RASA-an mereka. Mesti bisa dirasa oleh hati mereka. Seperti salah satu lagunya ari lasso.

Kelima, Banyak berlatih aja, bagaimanapun juga, punya ilmu kalo gak di latih juga gak akan member efek apa apa. punya golok kalo tidak di asah lama – lama juga tumpul. Beli bukunya juga kalo tidak dipraktekkan tidak ada hasilnya sama sekali.

Inilah yang saya pahami dari covert selling. Memang masih sangat dangkal, karena memang saya tidak pernah ikut kelasnya bang jendral. Kebetulan sekali saya kenal beliau dan kami ada  project bareng dalam kampanye penyadaran pengusaha soal keuangan, yang biasa kami sebut gerakan sadar uang bisnis. Tujuannya sederhana agar banyak pengusaha yang sadar dan akhirnya tidak ada keluhan “penjualan banyak, uang tidak nampak”.

Akhir kata, semoga tulisan singkat ini dapat menginspirasi dan membawa kebaikan bagi kita semua.

 

Salam, saya Bag Kinantan

 

Published inBukuCovert Selling

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *