Sadar Finansial – Di awal tahun 2016, saya memaksakan diri untuk menelurkan sebuah karya. Karya itu berupa Ebook tentang keuangan. Judul dari ebook itu adalah 19 rahasia keuangan. Di dalamnya saya ceritakan pengalaman saya memperbaiki keuangan usaha saya yang kebetulan bangkrut untuk ketiga kalinya. hehe
Ebook 19 rahasia keuangan ini saya jual dengan harga 75.000 rupiah. Tapi, penjualannya tidak signifikan. Banyak pelajaran dari sana, terutama kalau saya berencana menerbitkan buku fisik. Memang ada dalam cita-cita, paling tidak ada buku yang berhasil saya terbitkan selain buku skripsi.
Ebook 19 Rahasia Keuangan Menjadi Modul Belajar Kelas Manajemen Uang Bisnis (MUB)
Di tahun yang sama, salah satu teman Ki Jendral Nasution (penulis buku Mantra Covert Selling) menawarkan sebuah proyek amal di bulan Ramadhan. Kegiatan amalnya adalah mengajarkan keuangan usaha untuk kawan-kawan di facebook. Kegiatannya sharing di grup whatsapp, menjelaskan part-part keuangan usaha agar tidak terjebak dalam “jual banyak tapi uang gak nampak”.
Alhamdulillah, pesertanya membludak sampai harus di buat menjadi dua grup whatsapp, karena dulu grup Whatsapp hanya mampu memampung 120 orang peserta.
Dan kelas online keuangan usaha ini masih terus berjalan hingga hari ini (per Januari 2019) dan sudah masuk ke Batch 27. dari ke 26 batch sebelumnya, paling tidak ada 1500-an alumni. Sebuah pencapaian yang luarbiasa untuk saya.
Sejak angkatan ke 13, nama manajemen uang bisnis diganti menjadi Sadar Uang Bisnis (SUB), kalau di facebook kami menggunakan hastag #SUB.
Dan modul belajar yang awalnya menggunakan ebook 19 rahasia keuangan usaha, saya ganti dengan modul belajar SUB yang lebih up to date dengan permasalahan yang sering saya temui dari pertanyaan-pertanyaan kawan-kawan di dalam kelas.
Muncul Istilah Sadar Finansial
Saya diminta untuk sharing keuangan di Medan, tepatnya di salah satu kede kopi teman. Dan oleh yang mengundang saya dibuatkan flyer berjudul Sadar Financial. Oleh bang jendral nasution, beliau bilang “Cocok tuh jadi judul buku ente, tapi financialnya pakai ‘s’ saja.”
Mulai saat itu, sering saya masukkan istilah Sadar Finansial dalam beberapa status Facebook saya. Kemudian 20 januari 2019 lalu saya jadikan tema di kopdar dengan kawan-kawan di Bekasi : Sadar Finansial.
Dan insyaallah di tahun ini, 2019, Buku Sadar Finansial akan saya terbitkan.
Buku ini adalah rangkuman diskusi panjang di grup-grup wa tempat belajarnya kelas Sadar Uang Bisnis. Dari berbagai latarbelakang peserta, ada peserta yang belum punya usaha, tapi ingin belajar dulu bagaimana mengelola bisnis, ada juga yang sudah punya omzet ratusan juta.
Memang, kelas SUB kita tujukan untuk mereka yang masih awam keuangan usaha dan berharap usahanya terus tumbuh, sehingga mampu menjadi sumber penghasilan yang dapat diandalkan.
Selain itu, yang menggunakan istilah melek finansial sudah sangat banyak dan gak mungkin kami latah ikut-ikutan menggunakan istilah tersebut. Untuk itu munculah ide ini, awalnya saya menggunakan istilah Buta Finansial, lawan dari melek finansial. hehe
Mengapa Harus Sadar secara Finansial?
Jika kita lihat lagi ke belakang, mulai dari kita kecil hingga dewasa. Materi tentang keuangan memiliki porsi yang sangat sedikit. Padahal dalam kehidupan nyata, sampai-sampai urusan keuangan ini berkaitan dengan hidup dan matinya seseorang.
Coba bandingkan dengan porsi belajar fisika di sekolah? Dalam kehidupan nyata, kita tidak melulu menggunakan apa yang kita pelajari dari fisika. Okelah, fisika penting, tapi keuangan jauh lebih penting. Minimal porsinya sama.
Selain itu, materi-materi terkait finansial ini terbatas jumlahnya dan kadang masih agak ‘nggantung’ serta bahasa yang digunakan dalam penyampaiannya menggunakan bahasa ‘langit’ yang cuma dipahami oleh segelintir orang.
Berkali-kali saya ditegur bang jendral untuk menyederhanakan bahasa yang digunakan dalam menjelaskan materi keuangan ini. Sering beliau bilang : pake cerita bang, pake cerita.
Menjadi tantangan tersendiri untuk kami untuk mampu menghadirkan materi keuangan dengan bahasa yang ringan, mudah dicerna dan paling penting dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terkait pertanyaan, mengapa?
Seperti saya sebutkan di atas, masalah keuangan benar-benar menyedot perhatian kita. Hari-hari yang kita lalui lebih banyak berkutat dengan masalah finansial, bahkan hampir semua urusan bahkan mesti ada urusan uang di dalamnya.
Beberapa orang bahkan menjadikan finansial sebagai salah satu syarat kebahagiaan.
Apa Saja yang di Bahas dalam Buku Sadar Finansial?
Awalnya, pembahasan di kelas Sadar Uang Bisnis, lebih berfokus pada 4 hal, Kesalahan pengelolaan keuangan usaha, Laporan Keuangan, Membaca Laporan Keuangan dan Memanfaatkan laporan keuangan untuk pengembangan usaha.
Dalam diperjalanannya, saya tambahkan beberapa materi yang menurut saya penting juga dipelajari, sehingga judul Sadar Finansial menjadi lebih relevan.
Materi-Materi yang akan dibahas dalam buku Sadar finansial adalah :
- Sejarah Uang
- Time Value of Money
- Kesalahan Umum dalam Pengelolaan Keuangan Usaha
- Menyusun Laporan Keuangan Usaha
- Bagaimana Membaca Laporan Keuangan Usaha
- Seandainya Ada yang Akan Memberi Modal
- Pengantar Pengendalian Persediaan
- Membangun Benteng Keuangan
Kedelapan materi ini saya coba sampaikan dengan bahasa cerita, harapannya dapat lebih mudah dipahami dan akhirnya kita sama-sama tersadarkan soal finansial ini.
Kelas Online Sadar Finansial
Kelas online disediakan untuk memudahkan kita saling diskusi, membahas point-point di atas. 3 poin utama untuk kelas basic, yaitu kesalahan-kesalahan pengelolaan, laporan keuangan seperti laporan laba rugi, arus kas dan neraca, serta memahami ada apa dibalik laporan keuangan dan sedikit tentang pengelolaan persediaan.
Sejauh ini kelas online masih menggunakan media whatsapp dan telegram (untuk grup alumni), kami sediakan materi dalam betuk pdf, dan lain-lain. Peserta praktek secara mandiri dan hasilnya didiskusikan di grup tersebut.
Tapi saya merasakan tingkat pemahaman peserta yang paling baik adalah dengan kelas offline. Hanya saja kita akan terkendala jarak dan waktu. Untuk itulah saya berpikir untuk menuliskannya dalma bentuk buku fisik, sehingga dapat dikonsumsi oleh siapapun, kapanpun, dimanapun.
Untuk Informasi Kelas Online, dapat hubungi via WA : Mba EROL
Penutup
Kebanyakan, kegagalan kita di sisi keuangan disebabkan oleh tidak pahamnya (tidak sadar) kita dengan keuangan itu sendiri. Minimnya informasi tentang uang dan hampir tidak adanya materi keuangan di bangku sekolah semakin memperburuk situasi.
Semoga sumbangsih karya sederhana ini dapat menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki pemahaman anak-anak Indonesia soal keuangan. Lebih khusus lagi soal keuangan usaha. Agar tidak ada lagi keluhan : “bang saya jualnya banyak, tapi uangnya gak pernah nampak.”
Be First to Comment