Bicara soal peluang usaha sampingan, Saya menemukan banyak kawan-kawan yang saat ini berprofesi sebagai karyawan, ikut nyambi jualan. Entah secara online atau buka toko atau jualan keliling. Alasan merekapun beragam, mulai dari cari uang tambahan (gak bisa ngandalin gaji melulu), mengisi waktu, mengasah jiwa usaha, sampai belajar jualan agar bisa segera hijrah dari pekerjaannya saat ini, biasanya karena terpapar riba.
Alasan itu semua sah sah saja to, hak masing-masing. Asalkan tidak meninggalkan kewajiban utamanya jika memang masih berstatus karyawan.
Saya pribadi sejak selesai kuliah S1 hampir tidak pernah bekerja sebagai karyawan, pernah sekitar 1 tahunan disebuah konsultan penilai publik. Inipun karena kondisi keuangan sangat parah, hutang mengejar, usaha belum menghasilkan (mau bangkrut) dan sudah mulai ada alarm dari ‘mertua’.
Saya mengalah untuk meredakan sedikit ketegangan di rumah.
Sambil kerja waktu itu saya tetap membangun komunikasi dengan beberapa kawan yang memiliki usaha lain dan memungkinkan saya untuk jadi ‘agen’ mereka. Beberapa peluang usaha sampingan yang bisa kawan kawan ikuti :
Konveksi Seragam
Bisa dikatakan ini adalah usaha pertama saya yang menghasilkan. Dimulai tahun 2009 mengerjakan order jaket kelas di sekolah adik saya. Walau gak untung besar tapi gak rugilah.
Alur kerjanya sederhana saja, kita mencoba mencari konveksi seragam yang dapat memberikan harga paling bersaing. Saya biasanya mencari ke bandung dan surabaya. Karena dua daerah ini terkenal dengan konveksinya yang sangat bersaing.
Waktu itu saya fokuskan untuk membuat jaket angkatan, alamamater, kaos angkatan, kemeja dan lain lain.
Untuk potensi keuntungan, per pcs produk kita bisa mendapatkan keuntungan mulai dari 10 ribu rupiah, tergantung kemampuan lobi kita ke konsumen. Saya biasanya mengambil minimal 20ribu/ pcs. Lebih seringnya lebih. Tergantung jumlah pesanan.
Apalagi saat dapat orderan kampus, enak banget tu. Pernah saya dapat orderan hingga 400 pcs dari sebuah kampus, hasilnya bisa untuk bayar hutang dan membelikan cicin untuk istri saya. Cincin pertama yang saya belikan (waktu nikah gak kasih cincin, gak mampu beli).
Nah saat ini, salah satu kawan baik saya sedang memproduksi kaos dalam (singlet) untuk anak anak (mulai dari bayi hingga anak SMA) sudah saya sampaikan bahwa saya berminat jadi salah satu agennya. Hanya saja karena sedang kejar penyelesaian order langganannya di beberapa kota, sepertinya mulai september 2018 kita eksekusi. Mau ikutan jadi agen?
Ini sedikit gambaran kalau mau jadi agen konveksi di daerah. Asal ada anak sekolah atau kampus, jadi agen ini lumayan juga hasilnya. Rajin rajin aja main ke target pasar.
Percetakan
Bidang percetakan ini memang paling luas produknya dan margin penjualannya ngeri ngeri sedap. Memang pasar sudah merah alias red ocean, tapi walaupun red ocean, kata kawan saya, DUITnya banyak sekali kawan!
Dipercetakan sendiri itu ada banyak produk yang bisa kita garap. Kalau mau garap semua memang akan kesulitan jika kita masih berstatus karyawan. Kawan-kawan bisa memilah produk apa yang ingin difokuskan untuk digarap.
Modal utama cuma kemampuan corel draw, kalau gak bisa, kita bisa juga minta bantuan ‘toke’ percetakan kita. Biasanya mereka punya desainer handal.
Seperti saya singgung di atas, ada banyak produk. Saya dulu di awal-awal fokus ke produk souvenir seperti pin, gantungan kunci, mug sablon dan lain lain. Kebetulan kawan saya di medan ini memiliki alat produksinya plus beliau sendiri yang mendesain semua orderan.
Saya fokus memasarkan produknya, beliau yang eksekusi. Bahkan untuk hargapun beliau yang tentukan saya dapat fee penjualan. Lumayan bisa mencapai 30% dari omzet.
Produk lain yang menurut saya potensial adalah cetak stiker. Apalagi dengan pertumbuhan usaha online, kawan kawan kita butuh ‘label’ untuk usahanya. Sehingga mau gak mau mesti cetak label. Memang bisa sih pakai kertas biasa, cuma terkadang mereka butuh untuk yang ditempel di kemasan.
Potensinya sangat besar dan biaya cetak stiker ini ternyata sangat terjangkau. Keuntungan bisa sampai 2 kali lipat dari modal cetaknya.
Spanduk gimana bang? Saya menghindarinya. Selain untungnya sedikit, repot kita hehe.
Selain souvenir yang saya sebutkan diatas, ada juga souvenir seminar atau souvenir pernikahan. Nah, ini juga asik ni digarap. Hanya saja mesti punya kenalan orang EO.
Kalau undangan bang? Saya menghindari yang saya kurang punya kemampuan disana. Untuk undangan butuh skill desain, walau ada template di online, tetap dibutuhkan sentuhan disana sini.
Dan satu lagi, perhatikan musimnya. Cetak-cetak itu ada musimnya, apa lagi pas momen pemilu. Bisa banjir order.
Apalagi ya kalau di percetakan? Pokoknya banyak deh, kamu sering sering aja singgah ke kantor percetakan lalu tanya tanya aja disana apa yang paling banyak dicetak dan tanyakan peluan jadi agennya. Yakin deh, mereka pasti senang sekali.
Kambing Aqiqah
Usaha yang sedang naik daun saat ini adalah penyediaan kambing aqiqah. Kita saat ini diuntungkan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat soal kewajiban aqiqah. Coba hitung aja sendiri berapa potensi pasarnya? Tingkat kelahiran berapa, anak laki laki berapa persen, perempuan berapa persen tinggal kalikan saja.
Belum lagi dengan up selling, jasa masak kambingnya hingga 500 ribu per ekor. Kalau mau ditambah dengan cateringnya makin banyak lagi.
Kalau bicara peluang usaha kambing aqiqah, saya akan cerita aja pengalaman pribadi. Kebetulan kawan saya banyak yang punya usaha ini. Setidaknya ada sekitar 5 orang yang punya usaha sejenis. Saya tinggal hubungi mereka dan katakan saya mau jadi agen. Selesai. Paling gak fee penjualannya sekitar 50 – 100 ribu per ekor. Itu kita tidak melakukan apa apa.
Kerjanya sangat sederhana, kita cari konsumen, setelah dapat kita sampaikan ke kandang data anaknya, kandang menyembelih dan memotong sesuai kebutuhan lalu mengantarkan ke alamat konsumen. Enakkan? Duduk duduk dirumah dapat 50-100ribu per ekor.
Kopi arabica
Harus diakui bahwa pertumbuhan kede kopi (warung kopi) saat ini sangat pesat. Hampir tiap jalan ada kede kopi baik yang konsep kafe hingga yang cuma kaki lima (angkringan). aroma kopi arabica bertebaran dimana-mana.
Sebagai penikmat kopi arabica, jelas ini menguntungkan saya pribadi. Tidak kesulitan menemukan penjual kopi arabica. Walau tidak semua kede kopi enak seduhannya.
Nah, selain kede kopi yang menjamur, penjual alat seduh kopi juga semakin menjamur. Terutama yang online. Kita yang pengen seduh sendiri dirumah dapat dengan mudah mendapatkan alat seduh kopi sejenis V60, vietnam drip, aero press, French Press dll. Kalau mesinnya agak lumayan. Hehe.
Banyak juga kawan kawan yang pengen seduh sendiri tapi mereka kadang gak tau penyedia kopi yang terpercaya itu dimana. Gak semua penyedia kopi itu menyediakan kopi enak. Hehe
Kebetulan lagi saya kenal dengan ‘toke’ kopi yang paham kopi luar dalam dan sudah bertahun tahun mengekspor kopi, saya bisa mendapatkan kopi dengan rasa yang terjamin. Ya kawan kawan pasti tau bahwa kopi enak itu ditentukan oleh banyak faktor : tanah tempat menaman kopinya, perlakuan pasca panen, roasting dan proses seduhnya.
Nah kalau pemasok kopi kawan-kawan memenuhi standar kualitas ‘kopi enak’ di atas. Silahkan nikmati kopi mereka.
Reseller Buku Bisnis
Sekarang menulis buku lalu mencetaknya hingga menjualnya sudah gak dimonopoli pihak tertentu saja. Bahkan untuk dapat ISBN kita bisa mengajukan secara perseorangan.
Banyak kawan kawan pelatih bisnis, mentor,suhu dan lain lain yang mulai menulis buku lalu mencetak sendiri dan mendistribusikan sendiri lewat channel penjualan mereka sendiri.
Kita juga dapat menjadi bagian dari distribusi buku itu.
saya sih gak terlalu fokus menjual buku, hanya buku covert selling milik Ki Jendral Nasution dan buku tentang SEO milik Rianto Astono.
Kawan kawan bisa manfaatkan media sosial untuk menjualkan buku buku tersebut, apalagi saat kawan kawan punya channel penjualan sendiri seperti grup diskusi bisnis yang anda kelola atau grup reseller dan lain lain.
Kalau ditanya berapa komisinya, lumayan lah. Bisa diatas 50ribu perbuku.
Nah ini bagian yang paling saya suka. Hahaha. Kebetulan ini usaha saya. Yang diatas itu (konveksi, percetakan, kambing aqiqah, kopi arabica dan buku bisnis) adalah usaha yang tetap saya kerjakan. Hanya saja beberapa tahun belakangan saya fokus mengembangkan pasar madu hutan di kota Medan. Walau sebenarnya pembelinya banyak dari jawa.
Tapi sejak saya fokuskan untuk membuka toko madu di kota medan, sebagian besar pelanggan sekarang sudah mulai bergeser ke kota medan dan sekitarnya. Sesekali mengirim ke jawa untuk langganan tetap selama ini.
Kawan kawan dapat menjadi reseller madu hutan dan madu herbal lainnya dengan syarat mudah dan fee (diskon produk) mencapai 40%.
Eh kok malah promosi, langsung aja singgah ke webnya refillmadu.com
Kesimpulannya
Jika kawan-kawan ingin mendapatkan tambahan penghasilan, tidak ada salahnya kawan-kawan mencoba beberapa contoh usaha yang pernah dan masih saya kerjakan saat ini. Hasilnya gak bisa dibilang sampingan juga, karena memang lumayan.
Selain contoh diatas, kawan-kawan silahkan perbanyak diskusi dengan banyak kawan. Sehingga khasanah pemikiran kita menjadi lebih luas. Dan ini akan menambah besar daya tampung rezeki kita.
Usaha apapun sebenarnya bagus asal punya market share yang memadai. Kedua saran saya di awal awal merintis usaha, usahakan untuk fokus dulu disatu jenis layanan. Misal percetakan dulu atau kambing aqiqah terlebih dahulu. Setelah dapat ritme penjualannya bisa dikembangkan ke produk layanan yang lain.
Menjalani bisnis itu seperti lari marathon, gak bisa terburu-buru. Nikmati setiap prosesnya.
Itu dulu ya peluang usaha sampingan yang pernah saya kerjakan dan masih saya kerjakan sampai saat ini, semoga ada manfaatnya.
Salam
Be First to Comment