Ada sebuah pertanyaan yang disampaikan salah satu teman, kenapa kopi madu? apa filosofi yang ada di baliknya?
Sewaktu mendapatkan pertanyaan itu, agak terkejut juga, karena memang saya tidak pernah memikirkan sebuah filosofi yang melatarbelakangi lahirnya Nail Koffie yang mengusung tema utama : Kopi Madu.
Ide membuat “kede kopi di Medan” sebenarnya dilatarbelakangi sebuah oret-oretan yang saya lakukan demi melihat data penjualan yang ada di toko madu kami (refillmadu.com). Beberapa pelanggan kami adalah cafe yang salah satu menu mereka adalah kopi.
Awalnya, menurut pemilik kafe, mereka iseng membuat varian produk kopi yaitu : espresso madu, yang pada akhirnya memiliki banyak peminat. Sementara pemasok madu mereka tidak lagi dapat diandalkan. Kemudian, masuklah produk madu hutan sumatera kami ke mereka.
Dari 1 kafe, berkembang menjadi beberapa kafe, yang awalnya hanya kedai kopi di seputaran kota Medan, berkembang menjadi ke beberapa daerah lain seperti Tanjung Morawa, hingga ke Balige.
Dari data penjualan ini kami berpikir, sepertinya menarik kalau kita ikut membuka kedai kopi dengan tema kopi madu. Di samping memang, saya mulai menikmati aktiftas seruput kopi dan mulai ikut-ikutan grup para barista. Walau cuma sekedar ingin ikut menikmati kopi istimewa yang disajikan ahlinya.
Tentang Nama Nail Koffie
Kalau ditanya, soal nama Nail Koffie, sebenarnya gak ada cerita khusus. Ini kebetulan adalah nama anak saya. di usaha saya sebelumnya, merk produk madu kami adalah madu al hafizh yang diambil dari nama anak pertama saya. hehe.
Jadi sebanarnya tidak ada filosofi khusus tentang nama Nail Koffie, selain itu, menurut para ahli, untuk nama memang jangan panjang-panjang, usahakan di bawah 4 suku kata sehingga yang pengucapkannya tidak kesulitan alias gak blepotan. Kemudahan dalam pengejaan juga akan membantu kita untuk mudah dalam mengingatnya.
Kopi Madu dan Kampanye Ganti Gula Ke Madu (#GGkM)
Sejak pertengahan tahun 2019 saya terinspirasi dari sebuah diskusi dengan teman. Beliau kebetulan konsultan pemasaran. Beliau mengatakan bahwa jika kita ingin memberikan cinderamata (baca : baju) kepada seseorang, pastikan tulisannya bukan Merk/ Nama usaha kita.
Jika langsung nama/ merk usaha kita tentu si penerima hadiah akan merasa canggung menggunakannya. Sementara tujuan kita adalah ia menggunakan dan memberikan publikasi ke bisnis kita secara tidak langsung.
Lalu saya berpikir, kalau sekiranya saya membuat kaos, apa tulisan yang paling tepat? Awalnya saya ingin menuliskan nama dari bisnis kami yaitu refillmadu.com, teringat tips dari kawan tersebut, saya mencoba menemukan kata lain. Akhirnya ditemukanlah quote singkat : Ganti Gula Ke Madu atau hastag #GGkM.
Ganti gula pasir yang bersifat korosif menjadi madu yang bekerja seperti pelumas.
bagkinantan
Ada Apa di Nail Koffie
Dalam artikel sebelumnya pernah saya sampaikan bahwa value utama kede kopi kami adalah silaturrahim, sinergi dan sharing. Kita ingin menjadi tempat dimana proses belajar dan mengajar terjadi sehingga transfer ilmu, sinergitas dari banyak UKM di sekitaran Kota Medan.
Dengan semangat ini, kita ingin bertumbuh bersama, saling berkolaborasi sehingga semakin banyak UKM yang terbantu.
Secara menu, kami mungkin tidak ada perbedaan mencolok, perbedaan yang paling terasa adalah kami tidak menggunakan gula putih rafinasi yang memiliki sifat korosif pada tubuh. Kami gunakan Madu yang memiliki sifat seperti pelumas, sehingga fungsi-fungsi tubuh dapat bekerja dengan lancar.
Kesimpulan
Kopi madu hadir menjadi solusi bagi teman teman yang ingin minum kopi tapi tetap ingin menjaga kadar gula darah tetap rendah, di samping manfaat langsung dari madu yang memang telah dijamin oleh Allah di dalam Alqur’an. Bahwa madu adalah obat bagi manusia.
Selain itu, dengan latar belakang sebagai pengusaha dan memiliki jaringan komunitas pengusaha, tidak ada salahnya kami menjadikan Nail Koffie sebagai sarana untuk saling berbagi pengetahun dan pengalaman bisnis.
Baru tahu sih kalau kopi madu ini beneran ada. Kirain cuma wacana yang saya dengar” dari teman saya yang pecinta kopi. Ternyta beneran ada ya. Kalau 1 harganya berapa ya?
mulai dari 12 ribu kak
Waktu tinggal di Aceh hampir tiap malam saya ngopi meski ga selalu pesan kopi. Di Aceh juga saya jadi suka kopi. Ada kopi Nira, kopi khop/terbalik hingga kopi kekinian.
Betul sekali bg, di warkop itu bukan tpt bermalasan, sebaliknya tempat saling berbagi sambil silaturahmi hehe
Nah, sejak tinggal di Medan, jadi suka TST hehe
duh!
Betul nih Bg,, madu adalah obat dan kl boleh saya tambahkan sobat bagi manusia. Kopi madu lagi umm,, inovatif dan berfaedah sekali ya bagi penikmatnya. Scr gak cuma berisi cafein semata ya kann tp juga madu yg telah lama terkenal dg kebaikannya
siapp
Suka nongkrong disini. Lagi belajar menikmati kopi dengan madu karena saya gula pasir minded.. Hehehe..
coba di racik kak, siapa tau di tangan kakak, dapat menu baru kami
Duh habis baca langsung kepengen kan..
Nail coffee masih di sekitaran karya kan bang beg?
ya, ketik aja Nail Koffie di gmaps
Pengen nyobain. Gimana ya rasa kopinya nanti. Biasanya kan pakai gula. Jadi ini enggak pakai gula lagi ya kan.
sudah tau kalau mau nyoba di mana?
dukung gerakan kopi pakai maduuu~~~ smoga usahanya lancar jaya ya bangg
iya kak, ditunggu jalan jalan ke sininya ya…
Wah asik juga ini bang kalau kofi campur madu, soalnya konsumsi gula sudah menakutkan dengan berbagai penyakit yang ditimbulkan. Naif kofi bisa jadi rekomendasi buat penikmat kofi.
hehe, iya kak.
duh, baca pas ujan ujan gini jadi pengen icip kopinya :9
ayo ngopi kak