Kedai Kopi di Medan, walau sudah menjamur berbagai jenis kedai kopi di kota ini, akhirnya saya putuskan untuk ikutan memberi edukasi seputar ‘kopi’ ke masyarakat.
Namun, tidak seperti kedai kopi kebanyakan. Kami menyediakan menu kopi plus madu hutan, yang biasa kami sebut Kopi Madu. Bisa dikatakan kami adalah kedai kopi di Medan yang berani secara terang-terangan menggunakan madu sebagai pemanis utama menu kopi kami.
Lokasi kami berada di jalan karya dame no 4 Sei Agul Medan Barat. Mudahnya, dekat BPJS Medan. Jika masuk jalan karya dari arah Jalan T Amir Hamzah, setelah masjid jami’ terdapat simpang 4 (simpang karya dame) masuk ke kiri, lokasi kedai kopi di sebelah kanan jalan (40 meter dari jalan karya).
Ide Awal Mendirikan Kedai Kopi ini
Berangkat dari penjualan madu hutan di refillmadu.com. Loh kok penjualan madu hutan? Ya, beberapa pelanggan kami ternyata menjadikan madu sebagai pemanis menu kopi mereka. Bahkan ada yang menjadikan menu espresso madu sebagai menu utama.
Menurut penuturan pemiliknya, 9 dari 15 pelanggan tetapnya, rutin memilih menu kopi madu, entah espresso madu atau americano madu. Pelanggannya mulai menggeser pemanis gula rafinasi menjadi madu.
Kami cuma berpikir bahwa ide/ kampanye ganti gula ke madu atau biasa kami singkat menjadi #GGkM, pelan-pelan mulai membuahkan hasil.
Semakin ke sini, pelanggan dari cafe/ kedai kopi baik di Medan maupun daerah-daerah sekitar Medan, mulai menjadi pelanggan tetap produk madu hutan kami.
Salah satunya cafe yang ada di Kota Balige, Green Cafe di dalam komplek hotel GM Marsaringar. Kebetulan pengelolanya teman baik saya, seorang Keturuan Tionghoa Muslim. Mereka menghabiskan hingga 40 kg madu hutan untuk menu Depresso-nya. Depresso singkatan dari Double Espresso.
Ditambah lagi, saya pribadi memang hobi minum kopi. bahkan sudah membeli beberapa alat kopi untuk menikmati kopi di rumah. Lalu ide di kepala berkata, “kenapa gak buka kedai kopi aja?”
Nah, pikiran ini semakin menguat, karena kami memiliki sedikit lokasi di depan toko madu (refillmadu.com) di jalan karya dame no 4. Ide awal, kita buka kedai kopi kaki lima, yang penting kita bisa ngopi bareng kawan-kawan di Toko.
Memutuskan Membuka Kedai Kopi di Medan
Berawal dari pikiran liar, lalu ngobrol dengan kawan-kawan soal ide buat kedai kopi kaki lima di depan toko madu, ada kawan yang bilang : Kenapa gak sekalian buka kedai kopi aja?
Awalnya, karena berpikir modal yang belum terkumpul sepenuhnya, sehingga memutuskan untuk membuka kedai kopi kali lima. Alhamdulillah, kawan yang lain menguatkan untuk membuka kedai kopi yang lebih representatif. Gak perlu besar, tapi gak kaki lima.
Kebetulan juga, kios disebelah toko madu kami disewakan, tanpa pikir panjang, saya panjar kios tersebut, lalu akhir agustus 2019 resmi kedai kopi yang kami berinama Nail Koffie resmi dibuka.
Kopi Madu sebagai Menu Utama
Karena kami penjual madu dan sedang kampanye Ganti Gula Ke Madu, maka menu kamipun dikhususkan menggunakan madu sebagai pemanisnya. Tidak ada gula rafinasi maupun SKM.
Bahkan untuk Sanger yang terkenal sebagai kopi susu yang menggunakan SKM, kami ganti dengan Gula dan susu UHT.
Menjadi tantangan tersendiri bagi kami melalukan sebuah kampanye panjang untuk mengedukasi masyarakat terkait mengganti gula ke madu. Sebagian masih berasa aneh saat meminum kopi tidak menggunakan gula.
Tapi kami meyakini, semakin hari, masyarakat semakin menginginkan kehidupan yang lebih sehat dari sebelumnya. Kita lihat dalam beberapa waktu belakangan ini, akun dokter zaidul akbar menjadi viral.
Nah, banyaknya postingan tentang pola hidup sehat ini, secara gak langsung ikut menggiring produk madu ke tengah pusaran informasi tersebut dan kami menjadi salah satu pihak yang diuntungkan, Alhamdulillah.
Harapannya, menu Kopi Madu juga menjadi pilihan yang tepat untuk mengganti minuman yang sudah jelas – jelas memiliki efek perusak ke dalam tubuh.
Fokus ke Value, Produk Bisa Ditiru
Apa yang sebenarnya dibeli oleh konsumen? Produk? Bukan. Konsumen membeli Value yang kita tawarkan ke mereka lewat produk yang kita jual. Value ini menjadi dasar penilaian konsumen : sebuah produk dikatakan mahal atau murah.
Kadang, sebagian orang mengatakan produk tertentu murah, tapi bagi yang lain mahal, pernah ketemukan ?
Nah, di awal mendirikan Nail Koffie, selain fokus pada kopi madunya, value apa yang hendak kami tawarkan juga menjadi perhatian utama. Value ini menjadi dasar kita membuat menu, menciptakan konten-konten marketing, mendesain tempat dan lain-lain.
Dari hasil diskusi dengan banyak kawan, kami memutuskan untuk fokus pada nilai : Silaturrahim, Sinergi dan Sharing.
Berangkat dari komunitas pengusaha Tangan Di Atas (TDA), saya ingin Nail Koffie menjadi salah satu tempat ‘nongkrong’ kawan kawan UKM Kota Medan dalam mencari referensi bisnis mereka. Pun begitu bagi kawan-kawna pengusaha yang ingin membagikan ilmu/ pengalaman mereka juga dapat memanfaatkan Nail Koffie sebagai tempatnya.
Termasuk jika kita ingin membangun kerjasama bisnis alias sinergi. Sudah beberapa deal kerjasama bisnis berhasil kita buat di tempat sederhana ini.
Saya sendiri akan merutinkan kegiatan Mentoring Sadar Finansial yang merupakan bedah buku sadar finansial yang saya tulis. Pun begitu dengan materi covert selling, sehingga kawan-kawan dapat memiliki kepercayaan yang lebih dalam memasarkan produk mereka di media sosial.
Ya, kami sadar bahwa menu/ produk dapat ditiru, tapi jika kita fokus ke nilai yang ingin didapatkan/ dirasakan konsumen, maka kita akan memiliki daya saing yang lebih baik.
Penutup
Pada akhirnya, kami percaya banyak ide besar yang muncul dari diskusi-diskusi kecil di kede-kede kopi. Sehingga hadirnya kami akan dapat menjadi salah satu solusi : menciptakan ruang diskusi itu sendiri. Demikian cerita kami tentang kedai kopi di medan, ya kedai kopi madu milik kami : Nail Koffie.
Salam.
Awak insyaallah ada rencana kenaikan koffie sama kawan minggu depan..
mantap
Sebenarnya aku penikmat kopi bang, tapi karena masuk angin abis minum kopi, sejak itu agak esekte dengan kopi ? tapi penasaran dengan Nail Koffie, sukses kede nya bang
kakak belum coba kopi kami?
Aku udah liat video di ig kopi madu ini bang. Lucu kali si zulharmin bikin sama kawannya. Rupanya di karya dame ya, coba ah nanti pas ke rumah kakak ipar di pembangunan
itu barista kita juga yang buat, kebetulan kawannya zulharmin juga
Banyak dapat wawasan nih saya dari artikel Bg Bag ini, bahwa yang penting untuk ditingkatkan itu value-nya, bukan sekadar produk ya krn itu rentan ditiru. Btw jd pingin ngopi2 syantik jg sm suami di Nail Koffie, skalian brainstorming sm Bg Bag hehe
monggo, dengan senang hati
Masih rada jarang kopi pake madu (madu asli) ini ya bang. jadi pengen nyoba bikinnya soalnya kalau mau ke nail koffie kejauhan ^^
rumah kakak dimana? ada beberapa langganan cafe jadi langganan madu kami kak
Assalammualaikum bang bag
Ini komen pas abang isi materi di pertemuan coffee coach..
Trmksh lhooo materinya
sama sama
Wah baru tau ada kedai kopi madu, mantap!
sebenarnya sudah ada beberapa di medan.
mantap bang jd pengen nyobain, kadar espressonya bs request kan? hehe
bisa di atur
Waaah ternyata Deket dengan rumah kami kedai kopi nya. Untuk pencampuran kopi dengan madu, ayah kami pun sering mencontohkan.
Oiya, apakah di nail coffee juga menjual madu saja?
sebelah nail koffie ada kede madunya kak
Artikelnya baguss mas…
Mantap dan nikmat sepertinya kopi madunya bang.
Jadi pengen coba karena khasiatnya juga pasti banyak…
siap…sama sama om, ditunggu
Ahhh emang benar banyak yang sadar untuk hidup sehat, karena madu pun merupakan Sunnah, Rasulullah suka banget minum air pake madu,
Dan kopi madu belum pernah coba, tapi jus pake madu udah sih,
Sukses usahanya bang Bag
siap…makasih kak
Weis….mantap bang…jual value nya…
Itu yang buat orang mgkin bakalan sering sering ke sana karena ada value yang dikejar. Diskusi sharing bisnis ma bang beg. Bonusnya order kopi madunya jadi namboh namboh. ???
hehehe
Dari hobi jadi usaha, dari cakap2 kede kaki lima jadi ide bisnis yang cukup menjanjikan. Mantap bang.
di tunggu kedatangannya
memang hari2 tanpa kopi bagai sayur tanpa garam bang. nanti awak mampirlah sekali2 ke cafe abang ya bang.
di tunggu bu dosen