Skip to content

Category: Baja Ringan

Contoh Aplikasi Baja Ringan Sebagai Penggati Kayu

Contoh aplikasi Rangka Atap Baja Ringan

Saat mengetikkan “contoh aplikasi baja ringan” konten yang muncul di serp google adalah seputar aplikasi komputer/ android untuk menghitung volume pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan. Hasil perhitungan ini digunakan untuk menghitung biaya/ harga jasa pemasangan rangka atap baja ringan.

Tapi kita tidak akan membicarakan aplikasi komputer/ android, kita akan bicara apa saja produk yang dapat kita buat dengan menggunakan baja ringan, yang produk ini awalnya dibuat dengan menggunakan kayu.

Dengan semakin sulitnya mendapatkan kayu secara bebas, mau tidak mau kita perlu memikirkan bahan apa yang dapat menggantikan posisi kayu sebagai bahan bangunan.

Pada postingan sebelumnya sudah pernah saya singgung bahwa penggunaan kayu dalam bangunan umumnya adalah untuk bahan rangka atap, kusen, daun pintu dan jendela. Selain itu, kayu digunakan sebagai furnitur rumah tangga seperti lemari, meja, kursi dan lain lain.

Penggunaan Bahan Bangunan dari Kayu, masih Layak?

Bahan bangunan dari kayu

Sampai hari ini, penggunaan bahan bangunan dari kayu di beberapa daerah masih menjadi pilihan utama. Terutama daerah yang masih memiliki hutan. Beberapa waktu yang lalu saat berkeliling di daerah Aceh Selatan seperti Singkil dan Subulussalam, masyarakat masih menjadikan kayu sebagai bahan utama bangunan mereka.

Penggunaan kayu sebagai bahan utama bangunan menurut masyarakat di daerah tersebut (Aceh Singkil dan Subulussalam) karena kayu masih memberikan pilihan harga yang lebih murah di sana.

Hal ini tentu berakibat pada keseimbangan alam, produksi kayu dari hutan itu sendiri. Seperti dilansir Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, kerusakan hutan negeri kita sedikitnya 1,1 juta hektar atau sekitar 2 % dari hutan indonesia mengalami penyusutan tiap tahunnya. Data Kementerian Kehutanan menyebutkan dari sekitar 130 juta hektar hutan yang tersisa di Indonesia, 42 juta hektar diantaranya sudah habis ditebang.

Memang kerusakan hutan terjadi karena pembukaan lahan untuk pertanian baik skala kecil maupun besar, selain adanya pengambilan kayu hutan untuk dijadikan bahan bangunan dari kayu atau pembuatan produk berbahan dasar kayu.

Kayu memang tergolong sumber daya alam yang dapat diperbaharui, namun proses pembaharuannya memakan waktu bertahun – tahun. Kayu Sengon yang paling cepat, butuh waktu 5 tahun dan sengon tergolong kayu kelas 3. Sedangkan untuk kayu keras membutuhkan waktu hingga 30 tahun untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Atap Baja Ringan : Jasa Pasang Medan & Sekitar

Jasa Pasang Rangka Atap Baja Ringan

Atap Baja Ringan – Di kota-kota besar, penggunaan kayu untuk bangunan sudah banyak digantikan oleh Rangka Baja Ringan. Selain produksi kayu yang semakin berkurang, ke-praktisan penggunaan rangka atap baja ringan dalam aplikasi atap rumah saat ini telah menjadi pilihan yang paling efektif.

Seperti kita ketahui bersama bahwa produksi kayu Indonesia sudah jauh berkurang. Apalagi produk olahan kayu sekarang banyak yang lebih memiliki nilai ekonomi di bandingkan hanya sekedar dipotong untuk keperluan bangunan.

Sehingga untuk daerah yang memiliki akses yang jauh dari hutan harus mencari alternatif lain sebaga penganti kayu.

Beberapa aplikasi perkayuan dalam mendirikan bangunan telah digantikan oleh bahan lain seperti Alumunium dan UPVC untuk aplikasi kusen, jendela, pintu dan plafon.

Pun begitu dengan rangka yang digunakan untuk plafon, yang selama ini menggunakan kayu saat ini sudah menggunakan bahan lain seperti alumunium atau baja ringan.

Dan bagian atap adalah bagian yang paling banyak menggunakan bahan kayu sebelumnya, saat ini sudah di subtitusi dengan menggunakan rangka baja atau rangka baja ringan.

Kelebihan dan Kekurangan Baja Ringan dibandingkan Bahan Kayu