Satu pertanyaan yang paling sering saya temukan saat di kelas keuangan semisal sadar uang bisnis adalah “bang, kalau kita ingin memperbaiki keuangan usaha apa yang harus dilakukan?”
Pertanyaan ini biasanya muncul setelah saya menjelaskan kesalahan – kesalahan umum dalam pengelolaan keuangan usaha. Kesalahan seperti : tidak memisahkan rekening usaha dan rekening pribadi, tidak memberi gaji diri sendiri, suka memberi hutangan ke konsumen dan lain lain.
Perbaikan dimulai dari mana?
Bicara soal keuangan usaha maka kita tidak bisa memisahkannya dengan catatan keuangan. Sayangnya, mencatat setiap perubahan keuangan usaha sering membuat orang malas. Alasannya sederhana : pusing lihat angka.
Kenapa pusing? karena sebagian besar lagi di antara kita punya pengalaman buruk dengan mata pelajaran (waktu sekolah) akuntansi.
Kalau mau jujur, saya juga dulu gak begitu suka dengan pelajaran akuntansi, bahkan sampai kuliah saya juga menghindarinya. Anehnya saya dapat nilai A. hehe
memulai perbaikan dengan MULAI MENCATATÂ setiap perubahan keuangan di usaha kita.
Nah, jika memang malas mencatat karena trauma dengan akuntansi, oke kita singkirkan semua hal yang kita pahami dari akuntasi. Kita buka lembaran baru bahwa tidak semua soal keuangan berkenaan dengan akuntasi.
Kawan – kawan hanya perlu untuk MENCATAT : Uang Masuk, Uang Keluar, Barang Masuk dan Barang Keluar. itu saja. jangan berpikir bikin jurnal, kode dan lain lain.
Untuk ini kawan kawan sediakan 2 buku : 1. Untuk perubahan keuangan (uang masuk dan keluar), 2. Perubahan Stok Barang (barang masuk dan keluar) atau cukup menggunakan excel saja.
Untuk di buku catatan manual, saya hanya membuat tabel dengan 5 kolom,
Kolom Keterangan biasa saya isi nama konsumen atau jenis pengeluaran seperti pengadaan stok madu, botol, label, bayar listrik/ air, tagihan telepon, hingga internet.
Sedangkan untuk kolom catatan biasanya saya pakai untuk menandai “konsumen” yang masih belum melunasi pembayaran.
Tiap minggu saya masukkan ke excel, biar bisa kelihatan secara lebih detail.
Setelah dimasukkan ke excel, tinggal di rangkum menjadi : Laba Rugi.
Terakhir lengkapi laporan keuangannya dengan membuat arus kas dan neraca.
Untuk awal, kawan kawan hanya perlu mengerjakan sampai laba rugi saja. Yah, minimal kalau ditanya, laba atau rugi bisa jawab.
Menghitung Laba Rugi dari Catatan Keuangan Sederhana
Sudah rutin mencatat, lalu apa yang perlu kita lakukan?
Mengelompokkan yang kita catat tadi, menjadi :
- apa saja yang termasuk penjualan?
- Apa yang termasuk biaya produksi/ kulakan?
- Apa saja yang termasuk biaya operasional?
Coba perhatikan lagi gambar di atas, kebanyakan kita sering gak sadar, merasa punya laba, ternyata laba nol, yang lebih menyedihkan ternyata minus.
Banyak saya temui, pengusaha fokus ke harga jual dan harga produksi/ kulakan. Mereka lupa dengan biaya operasional seperti gaji, listrik, pulsa dll.
Karenanya mereka sering mengeluh, merasa menjual banyak tapi gak pernah lihat uangnya. Nah!
Tugas kedua setelah mencatat adalah mengelompokkan. Mana kelompok pemasukan (penjualan), mana yang tergolong biaya (kulakan/ produksi dan operasional).
Jadi ini urutannya jika ingin memperbaiki keuangan usaha kita.
- Memisahkan rekening usaha dan pribadi
- Mulai mencatat semua perubahan keuangan : uang masuk, uang keluar, barang masuk, barang keluar
- Mulai mengelompokkan, kelompok pemasukan dan kelompok pengeluaran (biaya)
- Hitung Laba rugi dengan pola yang telah saya berikan di atas.
Ini dulu ya, tentang bagaimana memperbaiki keuangan usaha untuk pemula, insyaallah nanti dilanjut dengan soal – soal lain.
Be First to Comment